Welcome Myspace Comments
"Sepanjang umurku, aku belum mampu menerangkan terjadinya ombak."
"Aku belum mampu menjelaskan penyebab gerakan air laut"

INTUISI SEBAGAI PILIHAN UTAMA PEMBELAJARAN MATEMATIKA



Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika bersama Prof. Dr. Marsigit melanjutkan belajar filsafat. Kali ini dimulai dengan membahas tentang mitos. Yang terlintas dipikiran kita ketika dengar kata mitos adalah sesuatu yang berbau negatif, tetapi sebenarnya tidak. Anak-anak tahu ilmu, sebagian besar dari mitos, karena mereka tidak tahu kebenarannya. Dari mitos tersebut, maka anak tahu dan bisa untuk melkukan sesutu. Objek dari pengetahuan anak adalah mitos, sedangkan caraya yaitu dengan intuisi.
Mitos tidak semuanya jelek. Mitos dibuat pasti ada sisi baik yang diinginkan oleh pembuat mitos. Mitos adanya Nyi Roro Kidul di Laut Selatan punya maksud agar orang-orang tidak semena-mena di laut. Contoh kecil yang beliau sampaikan kaitannya dengan mitos, misal kita membuat mitos bahwa pohon mangga kita dihuni makhluk halus. Harapannya, orang lain tidak mencuri mangga tersebut. Dalam contoh tersebut, bagi orang yang tidak tahu yang sebenarnya, berita tersebut adalah mitos, sedangkan bagi pembuat mitos, hal tersebut adalah ilmu.
Prof. Dr. Marsigit juga menceritakan pengalmannya dulu, baik ketika masih umur 2 tahun, SMA, kuliah, sampai pengalamannya yelah menjadi profesor seperti sekarang ini. Sungguh inspiratif dan bisa membangkitkan semangat untuk berusaha. Dari pengalamannya yang selalu berpikir rasional dan tidak memperayai adanya hantu. Beliau berusaha untuk mencari jalan hidup, termasuk mencari ilmu agama.
Dari pengalaman dan cerita beliau, dapat kita petik dan kita cari sikap yang seharusnya kita miliki. Pengalaman beliau untuk mencari olmu sendiri memberi gambaran kepada kita bahwa seseorang punya hak dan kesempatan untuk membangun ilmunya. Jika kita kaitkan dengan pendidikan, guru bukanlah orang yang memberi imunya kepada siswa, tetapi guru menjadi fasilitator agar siswa bsa membangun ilmunya. Salah satunya yaitu dengan intuisi.
Telah disampaikan di atas bahwa dalam intuisi, bisa juga kita mengunakan mitos sebagai caranya. Mitos yang beredar sekarang adalah matematika itu sulit, mengerikan, dan lain-lain. Mitos tersebut membuat orang-orang termasuk siswa, percaya dan malas untuk belajar matematika. Adanya mitos tersebut membawa pikiran siswa untuk menganggap bahwa matematika itu sulit. Adanya mitos tersebut, apa sikap kita sebagai calon guru matematika? Apakah membiarkan mitositu menjamur dan bertambah besar? Tentunya tidak.
Upaya yang bisa kita lakukan adalah membuat mitos bahwa matematika itu mudah, menyenangkan, dan dekt dengan kehidupan kita. Kita sebaiknya jangan mendefinisikan segala sesuatu yang ada, tetapi kita gunakan intuisi untuk mendapatkan ilmu. Seperti yang disampaikan pada kuliah sebelumnya bahwa untuk memahami arti 2, kita tidak menggunakan definisi bahwa 2 sama dengan 1+1, bukan juga 6:3, apalagi bilangan prima terkecil. Untuk memahami 2, kita gunakan contoh pada tubuhkita yang banyaknya 2, misalnya lubang hidung, telinga, mata, tangan, dan lain-lain. Dengan demikian, pembelajaran metematika akan lebih asik dan bermakna.
Sikap positif lan yang bisa diteladan dari cerita  dalam kuliah ini adalah menjalankan sesuatu dilandasi dengan ikhlas. Ikhlas bukan berarti gratis tanpa biaya, tetapi ikhlas diartikan sebagai melakukan sesuatu dengan tanpa mengharapkan imbalan. Jika pada akhirnya sikap kita diberi imbalan, itulah rizki yang kita dapatkan. Kaitannya dengan ikhlas, Prof. Dr. Marsigit menyampaikan kisah Syeh Abdul Qodir Jailani yang dengan ikhlasnya ia mengabdi dan menjalani sesuatu, termasuk menjalani hukumannya. Dari kekhlasannya, beliau dianggap sepagai gru spiritualitas patut diteladani.

MENEMBUS RUANG DAN WAKTU



Pada perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika dengan Prof. Dr. Marsigit, beliau menyampaikan tentang bagaimana menembus ruang dan waktu. Semua yang ada di alam ini senentiasa menembus ruang dan waktu. Mulai dari manusia yang berfilsafat, manusia awam, anak-anak, binatang, maupun tumbuhan, bahkan batu pun menembus ruang dan waktu. Jangankan apa yang dipikirkan, yang tidak dipikirkan pun menembus ruang dan waktu. Salah satu contohnya adalah kita merasakan adanya masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
Ada tiga bekal yang dipertimbangkan untuk menembus ruang dan waktu dengan canggih, yaitu:
1.      Paham tentang ruang dan waktu.
Ruang itu ada dimensi 0, 1, 2, 3, san seterusnya sampai tak hingga. Kita memahami makna ruang dari aspek spiritualism. Para spiritualism membagi empat ruang, yaitu materialism, formalism, normatifsism, dan spiritualism. Segala sesuatu dapat menempati keempat ruang tersebut. Sedangkan waktu, ada waktu berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan.
2.      Memahami tentang adanya filsafat fenomenologi.
Fenomenologi diperlukan untuk menyebut bermacam-macam ruang dan waktu. Menurut Husserr, fenomenologi meliputi abstraksi dan idealisasi. Sebenar-benar manusia adalah abstraksi, yaitu hidup dengan memilih. Kita melihat hanya memilih yang depan saja, tidak bisa melihat belakang. Hanya memilih satu titik saja, tidak memilih ke banyak titik. Berbicara pun memilih, tidak bisa sekaligus. Inilah yang disebut dengan prinsip reduksi. Berpikirpun juga dengan abstraksi, hanya memilih satu hal. Hal-hal yang tidak kita pikirkan, kita buang di rumah ephoce.
3.      Memahami tentang filsafat foundasionalism dan antitesisnya.
Foundasionalism berangkat dari definisi, aksioma, teorema, dan seterusnya. Kaum fondasionalism tahu dan selalu memikirkan kapan mulainya sesuatu. Tetapi, apa yang terjadi pada diri kita, sebagian besar tidak diketahui kapan mulainya. Itulah antitesis dari foundasionalism, yaitu intuisionalism. Banyak hal-hal yang bisa kita ketahui tanpa harus tahu definisinya. Contohnya, kita tidak tahu kapan kita bisa membedakan antara besar dan kecil. Manusia merupakan kaum foundasionalism sekaligus intuisionalism, maka disebut kontradiksi.
Hal yang dapat dipetik dalam kuliah tersebut bahwa segala sesuatu menembus ruang dan waktu. Kita diam pun waktu terus berjalan. Dalam menyikapi hal tersebut, sebaiknya kita bisa mengatur waktu kita agar bisa efektif dan efisien. Hal lain yang didapatkan adalah kita memikirkan sesuatu satu per satu. Mengerjakan sesuatu dengan fokus. Meninggalkan hal-hal yang tidak semestinya dipikirkan. Selain itu, seharusnya kita mengajarkan matematika dengan intuisi. Pendidikan dengan intuisi akan menjadikan pendidikan lebih bermakna.

cliiing...


Sulit sekali memunculkan ide
entahlah sampai kapan aku begini
pengen berubah
layaknya lampu yang hidup diantara lampu-lampu yang mati
smangat...go...
semoga target tercapai, amien

MEMIKIRKAN SEGALA SESUATU YANG ADA DAN MUNGKIN ADA


Oleh Syahlan Romadon (P.Mat.Bil.09/09301241041)

Pertemuan kedua kuliah filsafat pendidikan matematika dengan Dr. Marsigit membahas tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa yang tertulis pada refleksi pertama. Elum semua pertanyaan terjawab, karena terbatas waktu yang ada. Dari beberapa pertanyaan yang beliau jawab, inti yang saya dapat adalah sudah selayaknya dan seharusnya kita memikirkan segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dalam diri kita dan lingkungan kita, termasuk juga pendidikan matematika.

Filsafat yang bagus, akan membuat orang semakin jelas dan gamblang dalam mengartikan sesuatu. Jika memang belum bisa jelas, atau dapat dikatakan membuat bingung. Ketika berfilsafat dan membuat saya bingung, itu wajar, karena saya masih dalam tahap belajar berfilsafat. Selain bingung, ketika berfilsafat mungkin saya akan mendapatkan jalan yang tersesat. Yang dimaksud tersesat disini adalah menemui jalan buntu dan bertentangan pada kodratnya. Ketika kita menemui hal tersebut, alangkah baiknya kita segera berhenti berfilsafat, berwudhu, dan beribadah. Karena, pada dasarnya, kita tetap meletakkan spiritualitas di atas filsafat.

Dalam menyikapi kehidupan, kita hendaknya selalu bersikap adil. Adil disini bukan diartikan sebagai adil sama rasa sama rata, tapi sesuai dengan porsinya. Segala sesuatu di dunia ini tidak akan bisa adil, karena memang manusia hidup dari ketidakadilan. Bahkan, ketika kita berpikir polos, Tuhan pun bersikap tidak adil. Contohnya, saya tidak dilahirkan dari ibu yang ada di istana, hal ini merupakan ketidakadilan. Akan tetapi, ketika kita berfilsafat dengan didasari spiritualitas, kita akan bisa menangkap ke-Maha Adilan Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang Maha Adil. Tidak ada makhluk lain pun yang bisa adil. Tapi, manusia selalu berusaha untuk bersikap adil.

Filsafat diartikan sebagai pola berpikir. Berfilsafat dapat juga diartikan sebagai berpikir. Jadi, perlunya mempelajari filsafat pendidikan matematika adalah untuk berpikir dan memikirkan segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika, misalnya guru, siswa, dan constructivism. Ketika kita mau berpikir untuk pendidikan matematika, itu artinya kita pun peduli pada lingkungan kita, yaitu lingkungan pendidikan matematika. Kepedulian kita pastinya akan membawa pengaruh yang baik untuk pendidikan matematika.

MULAI BERFILSAFAT UNTUK MEMAHAMI SEUTUHNYA

Oleh Syahlan Romadon (P.Mat.Bil.09/09301241041)


Semester ini, saya menempuh mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika. Istilah filsafat tiba-tiba muncul dalam benak saya. Saya menganggap bahwa dalam kuliah ini, saya akan mengetahui seluk beluk pendidikan matematika dari akar hingga ujungnya. Akan tetapi, setelah mengikuti kuliah pertama, saya menganggap bahwa setelah kuliah ini saya bisa berfilsafat dan bisa memahami dan menyikapi setiap langkah kehidupan kita.

Dalam pertemuan perdana dengan Dr. Marsigit, telah disampaikan bahwa filsafat diartikan sebagai olah pikir. Filsafat juga dapat diartikan sebagai hidup. Akan tetapi, dalam kondisi sekarang, saya belum sanggup untuk memaknai filsafat sebagai hal tersebut di atas. Mungkin karena saya yang masih awam. Bisa juga karena hati saya yang belum terbuka sepenuhnya dalam memahami makna filsafat. Pemahaman saya sekarang, saya mengartikan filsafat sebagai memahami. Dalam hal ini, memahami sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Ketika kita berfikir dengan didasari filsafat, kita akan mendefinisikan segala sesuatu yang tersusun dari sesuatu yang perlu didefinisikan lagi, sehingga akan muncul istilah definisi dalam definisi. Atau dapat dikatakan inti dari segala inti.

Jujur saja, saya masih asing dengan istilah filsafat. Saya masih belum sanggup untuk memahami segala sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Sayapun masih kurang ilmu untuk bisa berfilsafat. Ketika menulis refleksi ini, saya belum bisa memahami setiap elegi yang disampaikan Dr. Marsigit dalam blog. Saya sadar, untuk bisa berfilsafat saya harus banyak membaca elegi yang beliau paparkan dan saya harus berusaha untuk bisa memahami dan memberi tanggapan dalam elegi tersebut.

Dalam kuliah, beliau Dr. Marsigit menyampaikan bahwa ketika kita ingin berfilsafat, hendaknya kita kuatkan dulu spiritual kita agar kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang di luar jangkauan pikiran kita, bahkan bisa membuat kita tersesat. Kita harus menempatkan kepercayaan kita kepada Tuhan di atas filsafat, bahkan di atas segalanya. Banyak juga pendapat, tanggapan, serta refleksi yang menyampaikan bahwa filsafat itu membuat kita tersesat, jadi kita harus hati-hati dalam berfilsafat. Akan tetapi, berbeda dengan saya, kondisi sekarang, saya belum terpikir dan belum terarahkan untuk menganggap bahwa filsafat itu menyesatkan. Saya belum tahu apa alasan bahwa filsafat itu bisa menyesatkan. Entah karena saya yang masih awam untuk berfilsafat ataukah karena saya yang terlalu menyepelekan untuk memahami sesuatu secara mendalam.

Anggapan saya sekarang, ketika kita berfilsafat, yaitu memahami segala sesuatu dengan sedalam-dalamnya makna, kita akan mendapatkan arti yang sebenarnya. Kita akan lebih berpikir panjang ketika akan melakukan sesuatu. Dengan filsafat kita bisa berusaha memahami segala sesuatu secara utuh. Kita akan bisa bersikap bijaksana dan berpikir matang sebelum melaksanakan sesuatu.

Kebiasaan berfilsafat juga bisa mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup yang adil dan seimbang. Adil tidak diartikan sebagai sama rata, sama rasa, atau sama segalanya. Kita tidak bertindak adil dengan cara kita berjalan mundur agar seimbang dengan kebiasaan kita yang selalu berjalan maju. Kita tidak bertindak adil dengan cara makan dengan tangan kiri demi menyeimbangkan kebiasaan kita makan dengan tangan kanan. Akan tetapi, adil diartikan sebagai memberi sesuai dengan porsinya. Porsi berjalan maju dan berjalan mundur itu berbeda. Porsi penggunaan tangan kanan dan tangan kiri juga berbeda. Dalam memahami makna adil, akan lebih jelas ketika kita menggambil contoh yang sederhana. Misalnya, orang tua akan memberi uang saku anaknya sesuai dengan tingkat pendidikannya. Anak yang duduk di kelas 2 SD mendapatkan uang saku yang berbeda dengan anak yang duduk di kelas 2 SMA. Contoh lain, anak-anak diberi tugas untuk membawa beban yang beratnya berbeda dengan orang dewasa. Apa jadinya kalau anak-anak dan orang dewasa sama-sama membawa beban yang beratnya 40 kg? Pasti itu tidak adil dan tidak seimbang. Dengan berfilsafat, harapannya akan bisa mengubah pola pikir dan pola hidup yang mengarah pada hal-hal yang lebih baik.

Pertanyaan:
1. Apa yang mengarahkan kita pada hal yang menyesatkan ketika kita berfilsafat tanpa didasari spiritualitas?
2.    Bagaimana tingkatan adil, sehingga kita bisa memilih dan menjalan sesuatu dengan adil dan sesuai dengan harapan orang lain?

indahnya


indahnya malam karena bintang
indahnya bintang karena cahayanya
indahnya cahata karena kedipnya
indahnya kedip karena kita menunggu
indahnya menunggu karena ada

indahnya MALAM karena ADA

Selamat Berjuang...


Episode lalu, Ahad, 13 Juni 2012
bersama 10 anak penerus bangsa
dengan iktikad baik

penantian
24 Juni 2012
Akan ku lihat dan ku saksikan
pemindahan tali togamu
dan juga ucapan janjimu
dihadapan banyak orang
dihadapan orang tuamu

bukan sesuatu untuk disombongkan
tapi amanah yang harus diemban
sikap yang harus dijaga
perbuatan yang harus dikendalikan

semoga kalian kelak
jadi orang berguna
menjadi penerus bangsa
ubahlah bangsa ini
menjadi hal yang sangat berarti
untuk tempat kalian
dan kalianlah khalifahnya...

Tak Sebanding..


Aku bodoh
Tak bisa mengajarimu
Tak dapat menyelesaikan
Tak sanggup beri solusi

Aku bukan  orang berpengaruh
Bukan raja yang harus dituruti
Tak seperti suara mahasiswa menurunkan harga BBM
Tak sehebat mahasiswa melengserkan Presiden
Mungkin aku hanyalah rakyat jelata,
Tak tertampung aspirasinya
Yang tak sanggup mengubah,

Aku pengecut
Yang tak muncul dikala dibutuhkan
Tak datang ketika digunakan
Hanya sembunyi, tak berarti

Aku lemah di hadapanmu
Aku takhluk di depanmu
Tak sanggup membantah
Tak kuat berbuat
Aku tak berdaya

Bagai si cebol merindukan bulan
Pendek aja pengen yang tinggi
Tak sanggup menggapainya
Hai cebol, ngaca ya…
*Nih tak pinjemin cermin

Layaknya langit malam ini
Tanpa bintang
Bintang kejora tak kuasa bertahan
Bulan sabit telah beranjak meninggalkan
Murung, mendung
Berharap pagi segera datang

Tak seperti malam lalu (Rabu, 250412)
Bintang kejora bersanding dengan bulan
Atau malam sebelumnya (Senin, 230412)
Layaknya bulan dikejar bintang kejora.

Belajar ilmu ikhlas
Layaknya matahari menyinari bumi                          
Bagaikan sepatu yang diam walaupun diinjak, sengsara di luar
Bah pengorbanan sang ibu kepada anaknya..

Ibarat pong-pong.an pantai meninggalkan cangkangnya,
Cangkang tak kuasa mencari,
Tapi tetap berusaha menanti didatangi n diakui,
Izinkan aku..
Untuk selalu ada
Bukan untuk berharap
Tapi….
Aku hanya pengen berlatih setia
Menanti datangnya oktober.. J

Cuaca

Cuaca kali ini bagi ku adalah metafora.
Menanyakan cuaca sama halnya dengan bermaksud menemukan suasana hati mu yang sebenarnya.
Membicarakan cuaca adalah sebuah pilihan apakah kita akan saling menutup, atau mengumbar kejujuran satu sama lain. Dan aku selalu cemas apabila ternyata pertanyaanku tak pada tempatnya. Tapi aku pun benci bila harus berdiam diri, lalu sekedar menebak - nebak isi hatimu, bukankah hal ini sama saja dengan pertaruhan benar dan salah?
Benar, adalah menjadi awal kamu akan lebih memperhitungkanku, dengan itu aku berani untuk berkata bahwa aku selalu memperhatikanmu. Tapi bila salah, bagaimana kau akan percaya bahwa aku selalu ada untukmu? dan parahnya kesalahan akan mengantarku pada kesesatan dalam mengambil langkah selanjutnya.
Maka untuk kali ini aku putuskan untuk bertanya

"Apa kabar harimu?"
 "Aku biru".
*mana aku tahu bahwa sebenarnya kamu kelabu.

Biru. atau kelabu. Belum sempat aku bertanya lebih lanjut, karena kita kembali dibungkam oleh kebisuan. Kebisuan ini pada akhirnya kembali menjebakku dalam permainan duga menduga. Hatimu bungkam. Aku pun memilih enggan.

Ah, terkadang kamu menampilkan cerah yang palsu karena tak ingin mendungmu menjadi pajangan. Lalu bila saatnya nanti mendung itu tak mampu disembunyikan, pecah memecah langit - langitku, akankah selanjutnya akan muncul sinar, atau malah manjadi hujan?



Terima Kasih

Kamu tidak mengajari
Tapi aku menjadi mengerti
Apa itu bersyukur
Apa itu ketulusan
Apa itu kerja keras
Apa itu kedewasaan
Apa itu kesederhanaan
Apa itu kasih sayang.

Dan dalam detik ini aku kembali bersyukur
Atas hidup yang indah ini
Hidup di tengah kalian, (keluarga dan sahabatku)

Bila saatnya nanti waktu akan menjarah bahagia ini?
Aku selalu percaya kamu akan mengantinya dengan bahagia yang lain.
Semoga tetap seperti itu.

#for my lovely familly and friend


Waktu

Andai Waktu Bisa Ku Ulangi 
pengen ku ganti gerak langkahku hari ini
pengen ku ubah duniaku
pengen ku ulang dan kuperbaiki salahku


Maaf jika aku salah
Maaf jika aku khilaf
Tak ada niat menyakiti
Tak ada ingin buat kamu seperti ini


Tak ingin ku patahkan lagi tunas ini
Aku terlanjur mengagumimu...

Teorema Cinta




Eh, judul nya.....
:D
Kayak anak matematika aja, ngek
kalo anak matematika ngomongin cinta, pasti pake ini:



Atau mungkin pakai ini:

hoho,
tapi kali ini gag ada hubungannya dengan matematika, :D

Teringat perkataan pak dosen, ketika semesteeeerrrr ....(berapa ya, lupa). saat itu kuliah Psikologi Pendidikan. Karena mendidik calon pendidik, jadi ya harus mendidik bagaimana psikologi dan sifat-sifat peserta didik. (bingung ya? aku juga, hoho)
Disela-sela kuliah, beliau (pak dosen) kadang curhat tentang pengalaman pribadinya, biasanya masalah cinta mudanya (asik deh, hehe). Yang sering beliau ungkapkan adalah, ketika muda dulu, dia punya pacar se-universitas, beda fakultas, tapi sering juga ketemu dikampus.
Teorema unik yang beliau sampaikan kurang lebih seperti ini: "tips agar cinta itu kuat, ketika jauh didekati, ketika dekat dijauhi" Trus kapan ketemunya? katanya sering ketemu dikampus, kok ketika jauh didekati, ketika dekat dijauhi...?
Yang dimaksud jauh dan dekat itu "rasa" nya. Ketika si cewek terasa menjauhinya, maka si cowok akan mendekatkan hatinya, diajak ngapain kek, biar tumbuh lagi rasa dekat si cewek.
Sebaliknya, ketika si cewek terasa baru cinta mati ma si cowok, maka si cowok akan menghindar. Bukan menghindar kali, tapi membatasi. Begitu seterusnya. Yakin, cintanya akan semakin kuat dan tak mudah ditinggalkan, (kata beliau)

Kemudian, apa hubungannya dengan sekarang? masa kini?
melihat fenomena yang ada, mungkin jarang anak muda yang menerapkan teorema tersebut.
Ketika ada cewek mendekat, pasti si cowok juga akan mendekat, ketika salah satu menjauh, mungkin, satu yang lain juga menjauh. Alhasil, cintanya cuman sesaat, ketika ada masalah, bukan untuk dipecahkan, tapi digunakan sebagai alasan untuk membesarkan masalah dan menjauh. Kalo seperti itu, gimana mau langgeng, hehe

Naahh, coba deh tips dari dosen tadi. Meskipun itu untuk jaman dulu (30an tahun silam -mungkin- hehe) tapi, kayaknya akan tetap berlaku dizaman sekarang, di tahun 2012, abad ke 21, *ngek
Coba deh dari sekarang, ketika memang gag berhasil, kan bisa mencoba cara yang lebih bagus, hehe

Bagaimana menurut anda? O_o

Generasi Me Too

Selamat Pagi
dikesempatan kali ini aku ingin mengenalkan spesies baru bernama "Generasi Me Too"

Aku menyebutnya generasi me too.
*menyebut siapa? Yah, orang lain dan juga aku sindiri sebenarnya

Oke, Me Too atau bila secara diterjemahkan apa adanya akan menjadi "aku juga"
kalo boleh menambahkannya lagi, Me Too bisa berarti "ikut - ikutan" atau mungkin "melu - melu" atau "cari aman" atau :pengekor" dan kata - kata sejenisnya.

Ada apa dengan "Generasi Me Too"
Oke kita (heh? kita? aku aja lah) seringkali menjadi pengekor orang lain. atau kalo mau lebih masif lagi bangsa kita menjadi pengekor negara lain. (jiaahhh, terlalu tinggi).
Saat orang lain sukses , saat orang lain dipuji karena melakukan apa, orang lain menjadi hebat karena apa, lantas kita (heh? iya deh aku aja) ikut - ikutan.

Tengoklah, banyak hal disekitar kita yang menjadi sesuatu hal yang musiman. Aku kasih conton yang ringan dan aman aja deh.
Tahun 2011 adalah tahun di mana para gombal berjaya. Yang tadinya laki - laki biasa, atau perempuan biasa, jadi ikut bisa menggombal.
lha kalo semua orang jadi kebal digombalin gimana nasibku? (*meksoo)

Tahun 2012 adalah tahunnya menjadi korban iklan.
iklan ini iklan itu. Yang tadinya kita gag pernah memperhatikan iklan atau TV menjadi mencari informasi tentang iklan ini (biar ga kalah doonkk)

Begitu kan?

Njuk? : D
Silahkan pembaca merenungi sendiri apa kerugian dan keuntungan menjadi "Generasi Me Too"
*kalo udah tau jawabannya ditulis dicomment ya....

Akuu...



Aku bukanlah orang baik...
Aku bukanlah orang bijak...
Aku bukanlah orang tahu...
Aku bukanlah orang pintar...
Aku bukanlah orang setia...
Aku bukanlah orang sempurna...

Jangan kau anggap aku hebat,
Tak layak kau anggap aku kuat,

Aku tak minta dipuji,
Aku tak perlu dikasihani.

Hanya aku lah yang tahu isi hati ku
Hanya seorang lah yang boleh tahu posisiku

Jangan turuti mau ku, mungkin itu hanya nafsu
Jangan tumpahkan semua isi, sisakan untuk yang membutuhkan

Aku hanya layaknya orang tak punya,
yang ingin nenggapai cita

Aku tak tahu yang seharusnya....
karna ku yakin...
Alloh Maha Tahu....
hanya Alloh lah yang tahu pangkal dari jalan ini...
hanya Alloh lah yang tahu ujung garis tak tentu ini...
.....dan......
hanya Alloh lah yang tahu jelmaan tulang rusuk ini...

untuk teman, sahabat, dan orang-orang disekitarku,
tetap semangat..., mensyukuri segala nikmatNya yang tak akan kunjung reda...

Aku Bangga di Muhammadiyah...

Rabu, 8 Februari 2012

Sedikit menuliskan apa yang telah terjadi pada diriku. semoga ada hikmah yang bisa diambil.
Hari Rabu siang aku disms Bapak Waluyo, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Bantul yang intinya ada acara koordinasi MPI se-Yogyakarta di PWM. Awalnya aku tak begitu mempedulikannya, karena setahuku, undangan tersebut gak cuman untukku aja.
Rabu malam, tepatnya pukul 20.15 (saat itu aku belum pulang dari paginya, hehe) aku ditelpon beliau lagi yang intinya, undangan tersebut hanya untuk 1 orang, dan beliau memberi tugas kepada Syahlan Romadon untuk mewakilinya. Wow...., sungguh hal yang sepertinya tak mungkin. dari telpontersebut, aku masih menjawab ragu, belum pasti bisa berangkat atau tidak. Malam itu juga, aku sudah mendapat undangan koordinasi TPA se-Parangtritis. Pada undangan tertera pukul 20.00 (padahal pukul 20.15 aja aku belum pulang, hoho).

Ketika perjalanan pulang, sudah ada 3 panggilan tak terjawab dari Ketua PRM yaitu ketua yang mengundang acara tersebut, yang tidak lain adalah tetanggaku. Sesampainya dirumah, sudah ada 2 orang yang menungguku, entah mau apa, tapi tak ku pedulikan. Aku cuman menaruh tas kemudian pergi lagi (kayak lalat aja, cuman hinggap sebentar), padahal aku belum sholat Isya juga. Astaghfirulloh.....

Sesampainya ditempat acara, sudah banyak bapak-bapak yang jauh lebih awal datangnya. ku lihat hape, sudah ada 2 missed call lagi, hoho. beberapa menit kemudian, acara dimulai. Hah, ternyata cuman nunggu kedatanganku yang tanpa dosa datang terlambat. Dari banyak orang disitu, sekitar 20an orang, hanya aku dan temanku yang dikatakan "dibawah umur" dalam hal ini, untuk mengemban amanah yang cukup besar. Inti dari acara ini adalah Pimpinan ranting Muhammadiyah parangtritis akan membuat forum yang mewadahi ustadz/ustadzah se-Parangtritis agar terjalin komunikasi yang baik, dan menumbuhkan kesadaran untuk menghidupkan kegiatan belajar mengajar di setiap TPA. Kemudian acara ditutup dengan makan-makan, hehe. Sungguh aku merasakan nikmatnya makan, karena siang tadi hanya makan mie ayam, dan baru makan lagi pada pukul 23.00. Acara selesai, aku pulang.

Sesampainya dirumah, aku baru mulai memikirkan amanah yang diberikan padaku pukul 20.15 tadi. Bisa berangkat gak ya? Kamis sore, adalah salah satu jadwal KBM TPA Muhammadiyah 1 Parangtritis, yang tak lain posisiku disitu sangatlah berpengaruh. Sulit juga untuk menentukan pilihan. Dan akhirnya pada pukul 23.30 ku putuskan untuk berusaha berangkat mewakili MPI PDM Bantul koordinasi di PWM Yogyakarta.

Kamis, 9 Februari 2012
Pukul 14.00 aku menghubungi beliau Bapak Waluyo untuk memastikan bahwa akulah yang diutus untuk mewakiti koordinasi di PWM. Suatu hal yang luar biasa ketika aku dipercaya untuk menghadirinya, bahkan ini adalah kesempatan yang kedua.
Setelah sholat Ashar, aku berangkat, mampir ke PDM ambil surat undangannya. Pukul 15.55 aku sampai PDM. undangan pukul 16.00. Santai...., masih pukul 15an (padahal 5 menit lagi, hoho). Ku melajuan si hitam dengan kecepatan yang lumayan tinggi dan akhirnya sampai tempat tujuan pukul 16.15. Kalo mau naik pesawat pasti udah ditinggal, karena bukan pesawat ya gak masalah, hehe. Sampai ruangan, sudah ada 4 orang, 2 orang muda (tapi jauh lebih muda aku, hehe), 1 orang sudah bapak2, dan 1 orang berambut putih. Posisi duduk dikursi, konferensi meja kotak. 2 orang muda duduk di bagian samping dan mengoperatori laptop yang terhubung di proyektor. Disisi yang berbeda, duduklah seorang berambut putih. satu orang lainnya disisi ujung, layaknya tempat duduknya pemimpin rapat. Bingung juga ketika mau memilih tempat. Coba tebak, pilih yang mana ya... Akhirnya aku pilih duduk disamping orang muda. Semoga tidak salah ngambil tempat duduk.

Beberapa saat menunggu, beberapa orang datang dan memposisikan dirinya. Melihat kondisi, sebelum acara dimulai aku segera pindah tempat duduk. Aku tak tau, entah benar atau salah, semoga saja benar (lagi). Dan ternyata, orang muda yang mengoperasikan laptop tadi adalah ketuanya, huuuaaaaaa......., untung aku segera pindah.

Acara dimulai, hal yang dibahas adalah rencana pembuatan buku sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta. Aku merasa masuk diforum yang kurang tepat. Bahasannya tingkat tinggi, dan sayalah satu satunya orang termuda disitu, satu satunya yang statusnya masih belajar, dan satu-satunya orang ter.dudul dalam ruang itu. Hanya akulah yang tak berkomentar dalam acara tersebut (ngenes banget). Sungguh, dalam diri Muhammadiyah, banyak yang belum aku tahu. Dari koordinasi tadi, hal yang dapat aku petik adalah, aku bangga menjadi bagian dari Muhammadih. Aku tak berguna di Muhammadiyah, api akulah yang membutuhkan Muhammadiyah sebagai jalan jihad, sebagai penuntun menuju jalan-Nya yang benar dan sesuai dengan sunnah rosullulloh Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat, minimal bagi diriku sendiri. Amin...

Andai Sadar....


menata diri...
menata hati...

berdiri untuk diri sendiri aja gak kuat
kenapa mau berdiri untuk orang lain?
*tak berpendirian

koreksi diri sendiri aja gak dilakukan
kenapa mengoreksi orang lain?
*sombong

ngatur diri sendiri aja gak bisa
kenapa ngatur orang lain?
*apakah berhak?

jujur untuk dirinya sendiri aja gak mau
apalagi jujur pada orang lain...
*turuti hati nurani

tak mau pinjam kaca...
tak mau pinjam cermin...
tak mau memandang keluar...
tak mau membuka diri...
Astaghfirulloh....

Andai Sadar....
kan tahu arti hidup yang sesungguhnya...

Andaikan Kau Datang

Hm...hm...hm...
Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan

Betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu kepadaku
Engkau kan menunggu

Andaikan kau datang kembali
Jawaban apa yang kan ku beri
Adakah cara yang kau temui
Untuk kita kembali lagi

Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini...ku...akhiri
Na...na...na...
Na...na...na...

pinjem lirik lagunya Ruth Sahanaya
mellow...mellow... :D

Wujudkan Dirimu...


POLLLIIIIIINGGGG....


Bumi
Tempat indah bagi makhluk-Nya. Manusia hanya bisa hidup di bumi. Tapi, tak bisa memancarkan cahaya sendiri. Akan terang ketika terkena sinar matahari. Bumi kurang konsisten, kadang terang, kadang gelap, tapi perubahannya teratur.
Bumi punya sifat ketergantungan, baik dengan matahari, bulan, dan bintang.

Matahari
Selalu memancarkan sinarnya yang sangat berguna. termasuk menyinari dan membuat warna di bumi. Bumi tak berguna tanpa adanya mataahari. Tapi, matahari hanya muncul dihadapan bumi tidak secara keseluruhan, hanya separonya aja. Matahari bersifat ikhlas, tampa menhharap imbalan (kayak kasih ibu, hehe), tapi kadang murka karena panasnya.

Bulan
Bulan, hiasan malam di bumi. Orang memandang ini indah. tapi kadang membuat ulah, dengan gerhana matahari maupun gerhana bulan. Hal yang bisa dipetik dari bulan, ia tak konsisten, kadang muncul pagi, siang, sore, malam. terkesan kurang teratur dan mudah terpengaruh. Sifat bulan muncul tanpa aturan (teratur, tapi tak serasi)

Bintang
Bintang, selalu ada dan selalu bersinar untuk semua. Bintang, sebagai pembantu para pencari jejak. tapi, tak ada yang ia pinta. Bintang tampak kecil, tapi sebenarnya besar. Bukannya ia pembohong, tapi ia tak sombong menunjukkan besarnya.

pilih yang mana?

Syukur

Deras hujan yang baru saja berlalu
Menyisakan semerbak bau tanah
Membuat kuteringat dimana jasadku nanti
Saat jiwaku pergi kembali pada Mu

Allah, perjuangan ini masih panjang
Meski kadang ujian datang menghadang
Kutemukan nikmatMu
Kudapatkan hikmah Mu
Namun seringkali aku memungkirinya

Jadikan aku hamba yang pandai bersyukur
Yang dapat memaknai sgala yang pernah Kau beri
Jauhkan aku dari siksa neraka-Mu
Dekatkan aku pada nikmat surga-Mu

Pinjam lirik mbak Daniati Rahmah ya,
Aku masih bersyukur....karena Alloh selalu Menyayangiku, Mencintaiku, dan Memberi sgala yang ku butuhkan. meskipun aku kadang melalaikan-Mu, Astaghfirulloh........

MASIH SENDIRI


Jujur,
Aku masih merasa sendiri....
5 dari 5
4 dari 5
3 dari 5
2 dari 5
1 dari 5
semoga istiqomah dan tak berubah menjadi:
"0 dari 5"
Aku hanya ingin kita bersama...
Berkumpul, bercengkerama dengan tujuan yang sama...

Semoga Alloh meringankan langkah kita. Amiiiiin...

LUPA


Salahkah jika ku lupa?

Bukankah manusia diciptakan dengan sifat insan yang berarti pelupa. Alloh Maha Sempurna. Pasti Dia punya maksud tersendiri ketika menciptakan sesuatu, termasuk juga menciptakan sifat lupa pada manusia.
Ingatkah peristiwa Gempa Bumi Jogja 2006? ato peristiwa-peristiwa yang menyakitkan. Tentu ini merupakan sejarah yang tak terlupakan. Meskipun begitu, tak selamanya kita mengingatnya. dalam sehari pasti kita bisa melupakan hal tersebut, walau hanya 5 menit. Pasti dan Pasti. Gak percaya bisa dicoba sendiri, hehe. Jika dikaitkan dengan Matematika, tepatnya kuliah Analisis Nyata, dapat dikatakan bahwa X>Y. X pasti lebih besar dari Y meskipun sekecil kecilnya (tepung kali ya,). Ah, malah mbahas matematika. Pada intinya, Manusia pasti punya sifat lupa yang itu sangat bermanfaat bagi hidupnya.
Bayangkan jika manusia tanpa sifat lupa, kita selalu ingat waktu-waktu mengerikan. Misalnya kita selalu ingat kecelakaan yang tak wajar. pasti akan membuat orang itu tak bangkit dan mungkin bisa frustasi.
-----------------------brake (tinggal nguyak tikus)-------------------------------
lanjut...
itulah kekuasaan dan ke-Maha Sempurnaan Alloh yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia bukan berarti orang yang sempurna segalanya dan akan menyombongkan diri, tapi kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya, contoh yang mudah adalah hewan. Manusia tentunya lebih sempurna daripada hewan. Dan tiap manusia pasti tak mau jika direndahkan daripada hewan, tapi, pada prakteknya, tak sedikit manusia yang kesempurnaannya tak layak melebihi hewan. Contohnya gag usah disebutin, udah bisa cari sendiri...


Kembali ke permasalahan, salahkah jika ku lupa?. Tak selamanya lupa salah. tapi, lupa juga harus dihindari, gimana jadinya jika kita lupa diri, lupa nama, lupa teman. dan tak kalah pentingnya lupa tugas hidup kita. "Dan tidaklah Aku menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS.Adz Dzariat : 56).
Tugas utama manusia adalah menyembah Alloh. Tapi, harus ada keseimbangan dalam hal dunia dan akhirat. tak bisa manusia hidup hanya untuk akhirat saja, atau dunia saja, tapi keduanya seimbang. kita juga tak bisa melupakan dunia, dan tugas-tugasnya.
Semoga kita bisa mengaturnya, bisa menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Semoga Alloh selalu meridhoi dan senantiasa memudahkan langkah perjuangan hidup kita... Amin.

Udah ah, semrawut, maklum lah, baru latihan nulis (kayak anak Te.Ka aja, huhu)

Diposting ketika ada hal yang LUPA dan menimbulkan MURKA (Astaghfirulloh.....)
By: Syahlan Romadon (09301241041)
http://syahland.blogspot.com

When we talk about international school, in our mind that everything comes to using English, modern equipment, classroom set up in such a way that it looks cool. But, what should be? What does the school headmaster to promote international school?

The school headmaster should be able to manage the school, so school is recognized as an international school. Some important points must be made the headmaster is as follows. The school headmaster to act decisively in make regulations, including in the admission of new students. Input incoming students really do have to be selected and obtained the students who excel and can support the recognition as an international school.

Besides improving student input, not least the headmaster should be able to increase the competence of teachers. International schools, teachers must have the international level as well. International teachers are not teachers who are constantly using the language English and also use a sophisticated learning equipment such as LCD, but international teachers is teacher that could be a facilitator for students in their studies. Teachers can guide students to develop their talents and abilities. The method used is constructivisme learning methods, students themselves began to build his knowledge. Use of the LCD does not always support the international school, because it makes the learning is teaching center, while promoting an international school student center.

In addition, headmasters should also develop school infrastructure. School facilities that support, can make students more comfortable and able to develop their potential.

Equally important, international schools will never escape from the fund. The school headmaster should be able to establish a good relationship with the elements in schools, communities, parents, local and central government or even internationally. The hope, international school can be supported by local governments, both physical and spiritual support.

Headmaster international level should also be able to communicate all sorts of policies, development and school management, the ultimate. Headmaster international standard is the Headmaster Accountable. Headmaster is accountable must be able to account for the development and implementation of school programs scientifically to the state, society, both nationally and internationally. Headmaster international standard is a sustainable Headmaster. Headmaster Headmaster is sustainable is the change that is able to cultivate and promote innovation on all the elements of an international school.

SILABUS

SILABUS SMK KELOMPOK KEAHLIAN SENI KELAS DUA SEMESTER DUA
bisa didownload disini

4shared http://www.4shared.com/file/vRLChLkc/silabus_smk_seni.html

wordpress http://blog.student.uny.ac.id/syahlan09/files/2012/01/silabus-smk-seni.docx

Ziddu http://www.ziddu.com/download/18162561/silabussmkseni.docx.html

Aku Cinta Indonesia...

Thank You Myspace Comments