Welcome Myspace Comments

Waktu

Andai Waktu Bisa Ku Ulangi 
pengen ku ganti gerak langkahku hari ini
pengen ku ubah duniaku
pengen ku ulang dan kuperbaiki salahku


Maaf jika aku salah
Maaf jika aku khilaf
Tak ada niat menyakiti
Tak ada ingin buat kamu seperti ini


Tak ingin ku patahkan lagi tunas ini
Aku terlanjur mengagumimu...

Teorema Cinta




Eh, judul nya.....
:D
Kayak anak matematika aja, ngek
kalo anak matematika ngomongin cinta, pasti pake ini:



Atau mungkin pakai ini:

hoho,
tapi kali ini gag ada hubungannya dengan matematika, :D

Teringat perkataan pak dosen, ketika semesteeeerrrr ....(berapa ya, lupa). saat itu kuliah Psikologi Pendidikan. Karena mendidik calon pendidik, jadi ya harus mendidik bagaimana psikologi dan sifat-sifat peserta didik. (bingung ya? aku juga, hoho)
Disela-sela kuliah, beliau (pak dosen) kadang curhat tentang pengalaman pribadinya, biasanya masalah cinta mudanya (asik deh, hehe). Yang sering beliau ungkapkan adalah, ketika muda dulu, dia punya pacar se-universitas, beda fakultas, tapi sering juga ketemu dikampus.
Teorema unik yang beliau sampaikan kurang lebih seperti ini: "tips agar cinta itu kuat, ketika jauh didekati, ketika dekat dijauhi" Trus kapan ketemunya? katanya sering ketemu dikampus, kok ketika jauh didekati, ketika dekat dijauhi...?
Yang dimaksud jauh dan dekat itu "rasa" nya. Ketika si cewek terasa menjauhinya, maka si cowok akan mendekatkan hatinya, diajak ngapain kek, biar tumbuh lagi rasa dekat si cewek.
Sebaliknya, ketika si cewek terasa baru cinta mati ma si cowok, maka si cowok akan menghindar. Bukan menghindar kali, tapi membatasi. Begitu seterusnya. Yakin, cintanya akan semakin kuat dan tak mudah ditinggalkan, (kata beliau)

Kemudian, apa hubungannya dengan sekarang? masa kini?
melihat fenomena yang ada, mungkin jarang anak muda yang menerapkan teorema tersebut.
Ketika ada cewek mendekat, pasti si cowok juga akan mendekat, ketika salah satu menjauh, mungkin, satu yang lain juga menjauh. Alhasil, cintanya cuman sesaat, ketika ada masalah, bukan untuk dipecahkan, tapi digunakan sebagai alasan untuk membesarkan masalah dan menjauh. Kalo seperti itu, gimana mau langgeng, hehe

Naahh, coba deh tips dari dosen tadi. Meskipun itu untuk jaman dulu (30an tahun silam -mungkin- hehe) tapi, kayaknya akan tetap berlaku dizaman sekarang, di tahun 2012, abad ke 21, *ngek
Coba deh dari sekarang, ketika memang gag berhasil, kan bisa mencoba cara yang lebih bagus, hehe

Bagaimana menurut anda? O_o

Generasi Me Too

Selamat Pagi
dikesempatan kali ini aku ingin mengenalkan spesies baru bernama "Generasi Me Too"

Aku menyebutnya generasi me too.
*menyebut siapa? Yah, orang lain dan juga aku sindiri sebenarnya

Oke, Me Too atau bila secara diterjemahkan apa adanya akan menjadi "aku juga"
kalo boleh menambahkannya lagi, Me Too bisa berarti "ikut - ikutan" atau mungkin "melu - melu" atau "cari aman" atau :pengekor" dan kata - kata sejenisnya.

Ada apa dengan "Generasi Me Too"
Oke kita (heh? kita? aku aja lah) seringkali menjadi pengekor orang lain. atau kalo mau lebih masif lagi bangsa kita menjadi pengekor negara lain. (jiaahhh, terlalu tinggi).
Saat orang lain sukses , saat orang lain dipuji karena melakukan apa, orang lain menjadi hebat karena apa, lantas kita (heh? iya deh aku aja) ikut - ikutan.

Tengoklah, banyak hal disekitar kita yang menjadi sesuatu hal yang musiman. Aku kasih conton yang ringan dan aman aja deh.
Tahun 2011 adalah tahun di mana para gombal berjaya. Yang tadinya laki - laki biasa, atau perempuan biasa, jadi ikut bisa menggombal.
lha kalo semua orang jadi kebal digombalin gimana nasibku? (*meksoo)

Tahun 2012 adalah tahunnya menjadi korban iklan.
iklan ini iklan itu. Yang tadinya kita gag pernah memperhatikan iklan atau TV menjadi mencari informasi tentang iklan ini (biar ga kalah doonkk)

Begitu kan?

Njuk? : D
Silahkan pembaca merenungi sendiri apa kerugian dan keuntungan menjadi "Generasi Me Too"
*kalo udah tau jawabannya ditulis dicomment ya....

Aku Cinta Indonesia...

Thank You Myspace Comments