Welcome Myspace Comments

MENEMBUS RUANG DAN WAKTU



Pada perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika dengan Prof. Dr. Marsigit, beliau menyampaikan tentang bagaimana menembus ruang dan waktu. Semua yang ada di alam ini senentiasa menembus ruang dan waktu. Mulai dari manusia yang berfilsafat, manusia awam, anak-anak, binatang, maupun tumbuhan, bahkan batu pun menembus ruang dan waktu. Jangankan apa yang dipikirkan, yang tidak dipikirkan pun menembus ruang dan waktu. Salah satu contohnya adalah kita merasakan adanya masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
Ada tiga bekal yang dipertimbangkan untuk menembus ruang dan waktu dengan canggih, yaitu:
1.      Paham tentang ruang dan waktu.
Ruang itu ada dimensi 0, 1, 2, 3, san seterusnya sampai tak hingga. Kita memahami makna ruang dari aspek spiritualism. Para spiritualism membagi empat ruang, yaitu materialism, formalism, normatifsism, dan spiritualism. Segala sesuatu dapat menempati keempat ruang tersebut. Sedangkan waktu, ada waktu berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan.
2.      Memahami tentang adanya filsafat fenomenologi.
Fenomenologi diperlukan untuk menyebut bermacam-macam ruang dan waktu. Menurut Husserr, fenomenologi meliputi abstraksi dan idealisasi. Sebenar-benar manusia adalah abstraksi, yaitu hidup dengan memilih. Kita melihat hanya memilih yang depan saja, tidak bisa melihat belakang. Hanya memilih satu titik saja, tidak memilih ke banyak titik. Berbicara pun memilih, tidak bisa sekaligus. Inilah yang disebut dengan prinsip reduksi. Berpikirpun juga dengan abstraksi, hanya memilih satu hal. Hal-hal yang tidak kita pikirkan, kita buang di rumah ephoce.
3.      Memahami tentang filsafat foundasionalism dan antitesisnya.
Foundasionalism berangkat dari definisi, aksioma, teorema, dan seterusnya. Kaum fondasionalism tahu dan selalu memikirkan kapan mulainya sesuatu. Tetapi, apa yang terjadi pada diri kita, sebagian besar tidak diketahui kapan mulainya. Itulah antitesis dari foundasionalism, yaitu intuisionalism. Banyak hal-hal yang bisa kita ketahui tanpa harus tahu definisinya. Contohnya, kita tidak tahu kapan kita bisa membedakan antara besar dan kecil. Manusia merupakan kaum foundasionalism sekaligus intuisionalism, maka disebut kontradiksi.
Hal yang dapat dipetik dalam kuliah tersebut bahwa segala sesuatu menembus ruang dan waktu. Kita diam pun waktu terus berjalan. Dalam menyikapi hal tersebut, sebaiknya kita bisa mengatur waktu kita agar bisa efektif dan efisien. Hal lain yang didapatkan adalah kita memikirkan sesuatu satu per satu. Mengerjakan sesuatu dengan fokus. Meninggalkan hal-hal yang tidak semestinya dipikirkan. Selain itu, seharusnya kita mengajarkan matematika dengan intuisi. Pendidikan dengan intuisi akan menjadikan pendidikan lebih bermakna.

0 komentar:

Aku Cinta Indonesia...

Thank You Myspace Comments