Welcome Myspace Comments

“ Looking for Alternative Models in reference to Japanese Educational Experiences “ MATH PROGRAMS FOR INTERNATIONAL COOPERATION IN INDONESIA

By: Dr. Marsigit, MA


Reviewed by: Syahlan Romadon (09301241041)

Sesuai dengan cita-cita bangsa pada Pembukaan UUD 1945, Indonesia akan menjadi negara yang sejahtera dan makmur penduduknya. Pemerintah telah berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Adanya kebijakan penggunaan kurikulum KTSP, akan mempengaruhi banyak aspek, misalnya saja: otonomi pendidikan, fasilitas pembelajaran, anggaran pendidikan, dan juga sistem evaluasi.
Sistem pendidikan ataupun kurikulum yang berubah karena dianggap kurang berhasil diidentifikasi menemui karena menemui hambatan-hambatan seperti: kompleksitas dunia pendidikan, anggaran yang minim, kekurangan fasilitas dan tenaga pendidik ahli, perbedaan konteks pendidikan, kekurangpahaman guru mengenai teori pengajaran, bagaimana mengimplementasinya, dan juga adanya penyesuaian dengan keadaan global saat ini.
Obyek penelitian proses pembelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam yang didukung oleh JICA adalah memberi kontribusi pada perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam di sekolah dengan mencoba beberapa perkembangan yang secara langsung berhubungan dengan sekolah. Kegiatan percobaan dilakukan melalui kegiatan penelitian antara guru dan dosen. Masing-masing group peneliti melakukan pertemuan apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan matematika dan ilmu pengetahahuan di tiap kelasnya. Aspek yang akan dikembangkan bervariasi, bergantung pada kebutuhan siswa. Aspek tersebut dapat dihubungkan dengan perkembangan instrument pengajaran dan model pengajaran.
Perkembangan pendidikan Matematika di Jepang dapat dilihat sebagai alternative, bagaimana cara pengajaran dan proses pemebelajaran di Jepang. Pengajaran matematika di Jepang berkembang dari fenomena nyata di kehidupan sehari-hari. Masing-masing sekolah mempunyai aktivitas untuk meningkatkan kemampuan pengajar.
Hasil penelitian dapat dijabarkan dari berbagai sudut pandang, misalnya dari siswa, guru dan dosen. Model pembelajaran baru yang dikenalkan pada guru meningkatkakan variasi pengelolaan kelas. Guru yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini harus berpikir dann mengembangkan cara baru bagaimana siswa dapat belajar dan mengkontruksi pengetahuan baru dari dirinya sendiri.
Ada beberapa hal dan masalah yang berhubungan dengan pengenalan paradigm baru melalui kegiatan penelitian ini. Tampak tidak realistik untuk berharap bahwa guru akan merubah gaya mengajarnya dalam waktu yang sigkat. Kurikulum dengan sifat padat tuntutan dan jumlah siswa yang besar di tiap kelasnya menyebabkan guru tetap kembali pada aktivitas lama (teacher centered activities). Ujian Akhir yang harus dilakukan oleh seluruh siswa di tahun ketiganya, menjadi titik krusial bagi guru yang membuat guru berfikir bagaimana merancang pembelajaran yang bisa meluluskan siswanya.
Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa masukan untuk meningkatkan pembelajaran matematika dan ilmu pengetahuan di Indonesia, antara lain: implementasi kurikulum yang lebih simple dan fleksible, menentukan kembali peran guru sebagai fasilitator, menentukan kembali peran sekolah, serta supervisor sebagai pendukung proses pembelajaran.

0 komentar:

Aku Cinta Indonesia...

Thank You Myspace Comments